Melahirkan di dalam air (waterbirth) sudah mulai banyak dilakukan oleh
ibu hamil untuk mengurangi rasa sakit. Tapi hebatnya, seorang wanita di
California melakukan persalinan di dalam air dengan ditemani dua orang
lelaki, yang keduanya merupakan kekasihnya.
Jaiya Ma (34 tahun) telah hidup berdua dengan seoranglelaki Jon Hanauer
(49 tahun) selama 6 tahun. Hubungan mereka sangat terbuka, mereka
benar-benar boleh jujur dan memberitahu satu sama lain jika tertarik
pada orang lain.
Jaiya pernah tertarik dengan lelaki lain yang lebih muda, namun ia
dikhianati. Jon merasa sangat bersalah kerana tak mampu melindungi
Jaiya. Saking cintanya, ia juga mendesak Jaiya untuk bertemu dengan
lelaki lain.
Tak lama kemudian, Jaiya bertemu dengan Ian Ferguson (44 tahun). Jon
ikut bahagia dengan hubungan tersebut. Mereka pun menjalani kehidupan
polyamorous (hidup dengan lebih dari 1 pasangan intim).
Jaiya hamil dari Ian, lelaki yang berprofesi sebagai furniture designer.
Meski bukan anaknya, Jon ternyata juga mendukung kehamilan Jaiya bahkan
dua lelaki tersebut menemani Jaiya dalam proses persalinan yang
dilakukan di dalam air (waterbirth).
Untuk menyambut kelahiran Jaiya, mereka bertiga mengambil kelas khusus
untuk mempersiapkan persalinan di rumah. Jaiya pun melahirkan hanya
dibantu oleh dua orang kekasihnya.
Pada 23 March 2009, lahirnya Eamon, putera dari Jaiya dan Ian. Dalam
proses persalinan tersebut, Jaiya, Ian dan Jon semua berada di kolam
bersalinan.
"Itu adalah pengalaman yang luar biasa. Ia memegang saya, sementara
Eamon lahir dan Jon berada di sisi tab mandi. Ketika ia keluar, Jon
memotong tali pusarnya dan kami bertiga menangis," jelas Jaiya Ma,
seperti dilansir Dailymail.
Kelahiran Eamon membawa Jaiya, Jon dan Ian makin dekat. Mereka pun
memutuskan untuk hidup bersama sebagai sebuah keluarga. Waterbirth
adalah proses melahirkan di dalam air, pada proses tersebut ibu yang
akan melahirkan berendam dalam suatu tab berisi air hangat yang steril
hingga melahirkan. Air dipercaya memiliki efek pengubatan dan dapat
memperpanjang kehidupan.
Air mempengaruhi efek graviti, dimana dengan adanya perbezaan berat
jenis antara manusia dengan air, maka tubuh manusia akan merasa lebih
ringan bila berada di air.
Beberapa penelitian menunjukkan bahawa melahirkan di air tidak
memberikan efek luaran yang berbeza dengan melahirkan di darat. Berendam
di air juga menjadi cara yang aman untuk mengurangi edema dan
menurunkan tekanan darah.
Tapi risiko yang boleh dihadapi jika melakukan persalinan di air adalah
terjadi peningkatan risiko infeksi, sulit untuk mengawal jumlah darah
yang hilang, memonitor janin lebih longgar dan kadang kontraksi menjadi
tidak efektif.
Sementara pada bayi memiliki risiko seperti aspirasi air (air masuk ke
paru-paru), hipoksia (kekurangan oksigen), peningkatan infeksi dan
keterlambatan pertolongan bila terjadi sesuatu yang gawat pada janin.
Pada proses ini juga banyak dalam penggunaan air.
0 comments:
Post a Comment