LONDON
- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Sun menunjukan
penemuan yang amat mengejutkan. Dalam lapan tahun terakhir ini, 15 dari
10 remaja di barat dan 39 gadis remaja yang masih berusia 11 tahun,
diketahui hamil.
Penelitian tersebut juga membuktikan jika 300 gadis yang berusia 13
tahun di barat dan Wales, tercatat hamil setiap tahunnya. Sementara
sejak 2002 tercatat 63.487 kehamilan dialami oleh gadis berusia 15
tahun, hampir 23 kehamilan dalam waktu sehari.
Angka mengejutkan ini dikeluarkan oleh The Sun setelah melakukan
penelitian bersama komuniti Freedom of Information. Hasil yang
mengejutkan tersebut juga menyimpulkan jika sejak 2002 sebanyak 268
kehamilan dialami oleh gadis berusia 12 tahun, sementara 2.527 kehamilan
dialami oleh remaja 13 tahun serta 14.777 kehamilan juga dialami oleh
remaja 14 tahun.
Angka terbanyak justru dialami oleh remaja berusia 15 tahun, pada umur
yang masih mentah tersebut tercatat angka kehamilan sejumlah 45,861.
Sementara hingga kini remaja perempuan termuda yang dilaporkan hamil
berusia 11 tahun, sedangkan remaja termuda yang telah melahirkan anak
berusia pada 12 tahun.
Sementara Pemerintah Inggris sendiri mengetahui jika 60 % remaja yang
hamil muda telah melakukan pengguguran. Di antara umur termuda, remaja
perempuan berusia 11-12 tahun itu, ternyata paling banyak mengalami
kehamilan.
Di balik bertambahnya jumlah gadis remaja yang hamil di usia awal,
ternyata tidak disertai dengan angka remaja laki-laki yang menjadi ayah
di usia muda. Hal ini disebabkan sukarnya membuktikan siapa yang
menghamili gadis remaja di usia muda tersebut.
Berdasarkan angka-angka mengejutkan tersebut, barat kini dianggap
sebagai negara tertinggi dengan angka kehamilan di bawah usia 16 tahun.
Padahal Pemerintah Inggris sendiri telah mengeluarkan dana jutaan
poundsterling untuk mengurangi masalah tersebut.
Sementara Sosiologi dari Universiti Kent, Profesor Frank Furedi
menyatakan, jika keadaan ini amat tragis dialami masyarakat negeri Ratu
Elizabeth tersebut saat ini. "Keadaan ini menunjukan konsekuensi
seksualisasi pada anak-anak," komen Profersor Furedi seperti dikutip The
Sun.
Komen Prof Furedi juga diakui oleh Badan Pendidikan Keluarga yang
menilai banyaknya sekolah di Inggeris yang mengatakan pada muridnya,
jika mereka boleh aktif secara seksual jika waktu dianggap tepat untuk
mereka.
penemuan yang amat mengejutkan. Dalam lapan tahun terakhir ini, 15 dari
10 remaja di barat dan 39 gadis remaja yang masih berusia 11 tahun,
diketahui hamil.
Penelitian tersebut juga membuktikan jika 300 gadis yang berusia 13
tahun di barat dan Wales, tercatat hamil setiap tahunnya. Sementara
sejak 2002 tercatat 63.487 kehamilan dialami oleh gadis berusia 15
tahun, hampir 23 kehamilan dalam waktu sehari.
Angka mengejutkan ini dikeluarkan oleh The Sun setelah melakukan
penelitian bersama komuniti Freedom of Information. Hasil yang
mengejutkan tersebut juga menyimpulkan jika sejak 2002 sebanyak 268
kehamilan dialami oleh gadis berusia 12 tahun, sementara 2.527 kehamilan
dialami oleh remaja 13 tahun serta 14.777 kehamilan juga dialami oleh
remaja 14 tahun.
Angka terbanyak justru dialami oleh remaja berusia 15 tahun, pada umur
yang masih mentah tersebut tercatat angka kehamilan sejumlah 45,861.
Sementara hingga kini remaja perempuan termuda yang dilaporkan hamil
berusia 11 tahun, sedangkan remaja termuda yang telah melahirkan anak
berusia pada 12 tahun.
Sementara Pemerintah Inggris sendiri mengetahui jika 60 % remaja yang
hamil muda telah melakukan pengguguran. Di antara umur termuda, remaja
perempuan berusia 11-12 tahun itu, ternyata paling banyak mengalami
kehamilan.
Di balik bertambahnya jumlah gadis remaja yang hamil di usia awal,
ternyata tidak disertai dengan angka remaja laki-laki yang menjadi ayah
di usia muda. Hal ini disebabkan sukarnya membuktikan siapa yang
menghamili gadis remaja di usia muda tersebut.
Berdasarkan angka-angka mengejutkan tersebut, barat kini dianggap
sebagai negara tertinggi dengan angka kehamilan di bawah usia 16 tahun.
Padahal Pemerintah Inggris sendiri telah mengeluarkan dana jutaan
poundsterling untuk mengurangi masalah tersebut.
Sementara Sosiologi dari Universiti Kent, Profesor Frank Furedi
menyatakan, jika keadaan ini amat tragis dialami masyarakat negeri Ratu
Elizabeth tersebut saat ini. "Keadaan ini menunjukan konsekuensi
seksualisasi pada anak-anak," komen Profersor Furedi seperti dikutip The
Sun.
Komen Prof Furedi juga diakui oleh Badan Pendidikan Keluarga yang
menilai banyaknya sekolah di Inggeris yang mengatakan pada muridnya,
jika mereka boleh aktif secara seksual jika waktu dianggap tepat untuk
mereka.
0 comments:
Post a Comment