Gambar yang menyayat hati ini diambil dari salah sebuah rumah anak yatim piatu di Palestin, yang menunjukkan seorang anak yatim melukis gambar ibunya di atas lantai dan tidur dipangkuannya, dalam usaha untuk mendapatkan kasih sayang dan belas kasihan seorang ibu. - Nourislam.com
Tak boleh dibayangkan, berapa banyak titisan air mata anak ini tumpah untuk sekadar melukis gambar ibunya ini di lantai sebelum ia tidur. Hanya gambaran ibunya dalam benaknya saja, sebab gambar pun tak sempat ia simpan dan miliki, entah kemana tersebab perang. Tergambar wajah ibunya yang sedang tersenyum, sambil tertulis di samping gambarnya tulisan yang berbunyi, mama.
Kisah seorang anak kecil yang melukis Ibunya pada sebuah tingkat ini menggambarkan kepedihan seorang kanak-kanak yang begitu merindukan kasih sayang seorang ibu, Ibu kanak-kanak ini meninggal dalam sebuah peperangan di negeri para Nabi palestin, sang anak tinggal di sebuah rumah yatim piatu di Palestin yang mungkin di rumah yatim ini banyak anak-anak yang menjadi mangsa ditinggalkan ibu bapanya akibat perang yang tiada berkesudahan antara Palestin dan israel, mereka adalah anak-anak mangsa kekejaman israel, mereka anak-anak yang tidak tahu menahu apa yang membuat mereka jadi korban perang yang begitu kejam itu, mereka hanya ingin hidup damai layaknya anak-anak yang lain.
Bagi anak-anak yang masih mempunyai kedua orang tua syukurilah dengan sebenar-benarnya, jangan sia-siakan pengorbanan dan kasih sayang mereka, berbaktilah dengan sepenuh jiwa raga kita, baik dengan doa untuk kebaikan kedua-dua orang tua mahupun dengan pembuktian pemelihaaraan kita sebagai anak dihari tua kedua-dua orang tua, ibu bapa kita, jangan sia-siakan.
Berbaktilah pada orang tua kita, datangilah mereka untuk mintakan keredhaan dan pintu maafnya selama nafas mereka masih ada, ukirlah senyum di wajah mereka, kemudian berlaku lemah lembutlah kepada anak-anak yatim dan dhu'afa, santunilah mereka, kerana hampir-hampir saja syurga berada di sekitar mereka sebagaimana sabda Nabi kita tercinta.
Ingatlah bantu mereka anak-anak mangsa perang Palestin, Syria dan lain dengan cara sisihkan sebagaian harta kita buat mereka, mereka perlu hidup layaknya anak anak yang mempunyai ibu bapa, mereka juga mempunyai perasaan yang sama seperti kita, hanya saja mereka tak punya tempat untuk berlindung dan berteduh di dalam sebuah kasih sayang, dan jika kita diberi kemampuan oleh Allah Ta'ala mari menjadi Ibu dan Bapak bagi mereka, kalau bukan kita siapa lagi.
Rabbighfiry wa liwalidayya warhumà Kama rabbayànà shaghìrà, Allahumma a'izzal Islam Wal Muslimin wanshuril ikhwànanàl mustadh'afìna wal mujàhidìna fi kulli makan ya 'Aziz Ya Qahhar Ya Rabbal' Alamin
0 comments:
Post a Comment